Siola Kedatangan Tamu Joint Working Group Jepang

Diunggah pada Rabu, 25 Oktober 2017

Dinkominfo-Banyaknya prestasi yang ditorehkan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk Surabaya kian menjadi magnet bagi Instansi, Organisasi, Lembaga bahkan Negara lain untuk berkunjung ke Kota Pahlawan. Tepat pada Rabu siang (25/10) Walikota menyambut hangat kedatangan rombongan dari Jepang di Mall Pelayanan Publik, ex Siola.

Sebanyak 40 rombongan yang terdiri dari 30 rombongan akademisi ITS dan 10 rombongan dari Jepang tiba di Siola sekitar pukul dua siang. Rombongan dari Jepang yang melakukan Visit Tour kali ini tergabung dalam Joint Working Group (JWG) Indonesia-Jepang. JWG merupakan forum kerjasama antara universitas di Indonesia dan Jepang yang telah dimulai sejak 2012 yang diawali dengan konferensi pertama di Nagoya University.

Rombongan memulai tour dari PT. PAL di kompleks Tanjung Perak Surabaya sejak pagi tadi. Risma memandu secara langsung kunjungan dari Negeri Sakura kali ini dan mengawalinya dengan menjelaskan mengenai UPTSA yang terletak di lantai dasar Siola. Pada kesempatan ini Risma menjelaskan kepada rombongan mengenai sistem perijinan SIUP dan TDP yang kini sudah berubah dan merambah ke dunia online.

Command Center 112 menjadi destinasi rombongan yang kedua. Puluhan monitor hasil rekaman CCTV di setiap sudut kota Surabaya memenuhi ruangan ini. Rombongan semakin terkesima saat Risma dengan lantang menjelaskan mengenai beberapa titik objek vital Surabaya. "Di sini kita dapat mengetahui semua titik vital dan urgen yang ada di Surabaya, apabila ada kejadian darurat cukup dengan menghubungi 112, maka akan segera kami tangani" ujar Risma kepada para rombongan yang tiba Surabaya sejak tanggal 23 Oktober lalu.

Selain Command Center dan UPTSA, Koridor Siola tak kalah menarik perhatian untuk menjadi destinasi selanjutnya. Lukisan karya anak-anak Kreavi menghiasi pilar-pilar koridor yang padat semakin menjadikan kawasan ini sebagai spot foto yang epic untuk diabadikan di depan bidikan lensa kamera. "Di sini ini tempat para anak-anak muda untuk berkarya. Kalau jaman dulu mau bikin usaha harus punya pabrik dulu, kalau sekarang cukup dengan karya dan dipasarkan sudah bisa jadi satu usaha," tutur Risma kepada para rombongan.

Senada dengan penjelasannya, Risma menambahkan jika nanti akan ada 4 koridor yang ditargetkan selesai bulan November mendatang. "Sekarang masih jadi 3 koridor, rencananya akan ada 7 koridor untuk memfasilitasi anak-anak Surabaya dalam berkarya," ujar Risma.

Konferensi yang digagas oleh Kemenristek Dikti ini telah dilakukan berturut-turut di Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Universitas Hokkaido pada tahun 2013 dan 2015. Pada Konferensi keempat tahun ini Konferensi Indonesia-Jepang ini mengusung tema "Memperkuat Jaringan untuk Riset, Inovasi dalam Pendidikan Tinggi dan Keterkaitan Industri untuk Pembangunan Berkelanjutan". (hnm/pri)