Cak Eri dan Ning Rini Bangga Menggunakan Baju Desain Dari Nahdatul Ulama

Diunggah pada Jum'at, 29 Juli 2022

 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi sang istri Ning Rini Indriyani menghadiri acara peringatan Kick Off 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, di Monumen Tugu Pahlawan, Kamis (29/7/2022) malam. 

Tak hanya itu, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Ning Rini Indriyani tampak selaras saat mengenakan busana dari para desainer muda NU, yang berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) Syaichona Moh. Cholil Bangkalan Madura, Ning Ficky Aisya istri  Ra Nasih dan Listya Ayu Qudus.

“Mewakili seluruh warga Kota Surabaya, saya mengucapkan selamat datang bagi seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi dalam sambutannya. 

Menurut Wali Kota Eri Cahyadi, Kota Surabaya tidak bisa lepas dari para santri dan Nahdlatul Ulama. Sebab, kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama  (PBNU) pertama berlokasi di Kota Surabaya. 

“Perjuangan Surabaya tidak akan bisa peristiwa heroik pada 10 November, yang menewaskan Jendral Mallaby kalau tidak ada Resolusi Jihad kata KH Hasyim Asy'ari,” ujar dia. 

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menegaskan, setiap darah yang tertumpah di Kota Surabaya merupakan darah dan api semangat dari para pejuang yang telah mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia. 

“Bung Karno dilahirkan di Kota Surabaya, Resolusi Jihad dilakukan di Kota Surabaya. Maka, Surabaya dengan Nahdlatul Ulama  tidak bisa dipisahkan,” tegas dia. 

Ia berharap, Kota Surabaya bisa terus bergerak membangun peradaban dan memberikan yang terbaik bagi NU. “Semoga dengan Kick Off 1 Abad Nahdlatul Ulama, maka seluruh Kota Surabaya bisa terus digaungkan Ahlussunnah Wal Jamaah,” ujar dia. 

Pada acara peringatan seabad organisasi Islam terbesar di Indonesia itu dipadati oleh ribuan Nahdliyin. Mengusung tema Harmoni, Kolaborasi, dan Inovasi, gelaran tersebut turut menampilkan Fashion Night busana muslim dari para desainer muda NU. 

“Awalnya saya menggunakan baju putih, tetapi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta untuk mengenakan busana ini. Karena busana ini dibuat oleh desainer Nahdlatul Ulama,” ungkap dia. 

Peragaan busana muslim itu ditampilkan oleh para model profesional, para pengurus PWNU Jawa Timur, para pejabat daerah, petinggi perguruan tinggi di Kota Surabaya didampingi sang istri. 

Seperti Wakil Ketua Umum PBNU Jawa Timur KH Abdussalam  Shohib (Gus Salam), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, dan Rektor Universitas Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. 

“Saya merasa bangga ketika mengenakan baju dari desainer keluarga besar Nahdlatul Ulama. Baju ini ada filosofinya, karena busana sangat menunjang penampilan saya,” kata dia. 

Sementara itu, Ketua Panitia Kick Off 1 Abad NU KH Abdussalam Shohib mengatakan pada gelaran Kick Off 1 Abad NU berlandaskan tema yang diusung, telah menampilkan paduan suara oleh Polrestabes Kota Surabaya, dimana para personilnya berasal dari lintas agama. 

“Dan penampilan Barongsai dari Klenteng Boen Bio Kota Surabaya. Malam hari ini, juga telah kita saksikan kolaborasi TNI-Polri dalam membaca Al-Quran dan saritilawah,” kata Gus Salam sapaan lekatnya. 

Selanjutnya, ribuan Nahdliyin juga menyaksikan kolaborasi pembacaan puisi oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Ketua MUI Jawa Timur KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH Saad Ibrahim. 

“Kita juga telah melihat karya busana dari desainer NU, yang diperagakan oleh model profesional. Hal ini untuk memberikan teladan, bagaimana kita menyalurkan hobi dan kreasi tanpa mengganggu keseimbangan sosial disekitar kita,” pungkasnya. (*)